Halaman

Minggu, 17 Oktober 2010

Menghilangkan bau mulut dengan Siwak

Halitosis, adalah bau nafasntak sedap yang berasal dalam mulut. Bau ini disebab
kan oleh faktor luar maupun dalam. Faktor luar itu antara lain adanya sisa makanan
didalam mulut. Didalam mulut  terdapat lebih dari 400 juta kuman yang mengeluar
kan gas belerang. Kuman ini ada yang bermanfaat dan ada yang tidak. Kuman itu
lebih banyak hidup didalam dan diantara celah-celah kecil dipermukaan lidah.

Penyebab bau mulut bisa disebabkan oleh buruknya kebersihan mulut, penyakit
gusi, diet tak  teratur, mulut kering  (xerostamia),  konsumsi alkohol, makanan
berbau tajam, rokok, penyakit sinus dan infeksi pernafasan, lapar dan usia.

Untuk mengurangi bau mulut atau halitosis ini, Hippocrates (1550 SM) menyaran
kan berkumur cairan rempah dan anggur. Pengobatan lain adalah mengunyah
tembakau (Irak), biji lada atau peppercorn (The Talmud), dan Parsley (Italia).
Penduduk Mediterania mengunyah karet pohon Pistacia Lentiscus sejak ribuan
tahun lalu untuk penyegar napas. Dikawasan Timur Tengah, kayu siwak banyak
digunakan untuk membersihkan mulut dan gigi.

Kayu siwak merupakan alat bantu untuk pengganti sikat gigi yang banyak diguna
kan di negara-negara  Afrika termasuk negara-negara Arab di Timur Tengah.
bahkan banyak pula digunakan oleh sebagian masyarakat di Indonesia, biasanya
diperoleh dari buah tangan  yang dibawa jamaah haji atau umrah.

Kayu siwak berasal dari species tanaman yang berbeda dan dalam satu kayu
mungkin mengandung komponen kimiawi aktif yang heterogen. Ekstrak kasar
dari salah satu kayu siwak telah menghambat pertumbuhan patogen periodontal
porphyromonas gingivalis dan bacteroids melaninogenicus secara in vitro.
Komponen aktif yang ditemukan dari kayu siwak Nigeria adalah berbagai
macam alkaloid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar